PAUD dan Pemenuhan Gizi Optimal Bagi Tubuh Anak
Pada usia ini, gigi susunya tanggal secara berangur-angsur, dan diganti dengan gigi permanen. Anak pada golongan ini, sudah lebih aktif memilih makanan yang disukainya. Kebutuhan energinya lebih besar, selaras dengan meningkatnya aktivitas fisik, seperti olah raga, bermain, dan membantu orang tuanya. Kebutuhan gizi bagi anak laki-laki, akan berbeda dengan anak perempuan. Anak laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas fisik, sehingga kebutuhan gizinya lebih besar.
(2) Makanan anak remaja (usia 13-18 tahun). Pada usia ini, anak-anak mulai memasuki masa remaja. Di sini telah terjadi pertumbuhan fisik yang sangat cepat. Sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan aktivitasnya sangat meningkat.
Pada masa ini, umumnya, si anak mempunyai nafsu makan yang baik, sehingga perlu diperhatikan menu makanan yang akan dikonsumsi anak oleh para orang tua, pembimbing, konseling khusus, dan pendidik di sekolah.
Hal tersebut perlu diperhatikan lebih ekstra, karena pada usia ini mereka sering mencari makanan tambahan atau jajan di luar waktu makan. Melihat gejala ini, setidaknya kita perlu mengelola dan mengkoordinasikan tentang penanganan dan pemberian makanan tambahan yang mengarah pada pencegahan gizi salah yang dikonsumsi oleh anak.
(3) Makanan anak golongan dewasa muda (usia 19-21 tahun). Dalam usia 19-21 tahun, anak-anak mulai memasuki masa menuju kedewasaan muda. Di sini telah terjadi perkembangan fisik, dan terlihat menonjol ciri-ciri perbedaan antara laki-laki dengan perempuan.
Adanya perubahan fisik pada usia ini, mengharuskan tersedianya kebutuhan gizi yang cukup bagi si anak untuk menunjang proses pertumbuhan dan aktivitasnya yang meningkat secara variatif.
Kebiasaan makan di luar waktu makan pada golongan dewasa muda ini, masih tetap dilakukan, dan bahkan lebih sering. Hal ini karena si anak mempunyai nafsu makan yang baik, sehingga perlu diarahkan pada pemenuhan gizi yang seimbang dan makanan yang dikonsumsi dapat berdampak positif terhadap perkembangan fisiknya.
Agar makanan yang dikonsumsi berdampak positif terhadap anak terutama dalam menunjang pengembangan anak usia dini menuju jenjang pendidikan selanjutnya, maka sangat dianjurkan untuk menghidangkan dan menyajikan menu makanan yang seimbang, yang terdiri dari: (a) sumber karbohidrat (makanan pokok), (b) sumber protein (lauk-pauk), dan (c) sumber vitamin serta mineral (sayur-sayuran dan buah-buahan).***
Penulis, adalah pendidik dan blogger di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam/ MIQRA Indonesia




