PAUD dan Pemenuhan Gizi Optimal Bagi Tubuh Anak

Sebaiknya, pada anak usia balita ini, makanan yang terlalu banyak mengandung gula dibatasi, dan atau jangan diberikan, agar gigi susunya tidak rusak atau berlubang (caries). Kita tahu, pada umumnya gigi susu anak akan lengkap pada usia 2 tahun. Tetapi belum cukup kuat untuk menggigit dan mengunyah makanan.

Pada periode ini, anak bersifat sebagai konsumen pasif. Dalam arti lain, jenis makanannya sangat tergantung pada yang diberikan oleh ibunya. Dalam hal ini, ada satu hal yang perlu diketahui oleh setiap ibu. Yaitu bila anak pada suatu saat menolak pemberian makanan yang kita berikan, maka jangan dipaksakan untuk dimakannya.

Hal tersebut dapat menyebabkan anak bersifat antipati dan mungkin akan menolak makanan tersebut untuk selamanya. Pada usia ini, kita hendaknya harus berusaha melatih, mengupayakan dan mengarahkan si anak untuk mengikuti pola makan orang dewasa.

Usia 1-3 tahun, biasanya, anak sangat rentan terhadap gangguan gizi, seperti kekurangan vitamin A, zat besi (anemia), kalori dan protein. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan fungsi pada mata, sedangkan kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan kecerdasan anak.

(2) Makanan anak usia 4-6 tahun. Pada usia ini, anak-anak masih rentan terhadap gangguan penyakit gizi dan infeksi. Sehingga, pemberian makanan yang bergizi tetap menjadi perhatian orang tua, para pembimbing, dan pendidik di sekolah.

Kemampuan mencerna makanannya, pada tahap ini sudah terlihat mendekati orang dewasa, sehingga sudah saatnya si anak diajak menikmati makan bersama dengan anggota keluarga lainnya (ayah, ibu, dan saudara), serta diusahakan disuruh belajar untuk makan sendiri. Situasi demikian akan bermanfaat sekali dalam mendidik anak. Karena dari sini terdapat 101 macam simbol nilai didikan bagi anak telah menyelimutinya, seperti kebersamaan, sopan santun, menghargai orang lain, dan lainnya.

Pendidikan tentang nilai gizi makanan, tidak ada salahnya mulai diajarkan kepada mereka. Dan merupakan saat yang tepat untuk menganjurkan yang baik-baik pada anak. Karena, pada periode ini, anak sudah dapat mengingat-ingat sesuatu yang dilihat dan didengar dari orang tuanya serta lingkungan sekitarnya. Sehingga akhirnya, si anak dapat memilih dan menyukai makanan bergizi. Anak seusia ini sudah menjadi konsumen pangan aktif. Tetapi, pemberian makanan yang manis-manis tetap perlu dibatasi, agar gigi geliginya tidak cepat caries.

Anak Usia Sekolah

Anak usia sekolah ini, seperti halnya usia pra-sekolah, dapat kita bedakan menjadi tiga kelompok. (1) Makanan anak pra-remaja (usia 7-12 tahun). Golongan anak pra-remaja ini, biasanya mempunyai banyak perhatian dan aktivitas di luar rumah. Sehingga sering lupa untuk makan.

Makan pagi atau sarapan, perlu diperhatikan oleh para orang tua unrtuk mencegah hipoglikemia (turunnya nilai gula darah), dan supaya si anak mudah menangkap pelajaran di sekolah. Selain itu, perhatikan menu makanan yang akan dikonsumsi anak, agar benar-benar memperhatikan nilai gizi empat sehat lima sempurna.

Arda Dinata

*Arda Dinata, adalah kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (http://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!